Senin, 19 Maret 2012

Surat Untuk Wakil Presiden RI

Kepada Yang Terhormat
Bapak Boediono
di tempat,
Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Apa kabar, Pak Wakil Presiden? Saya berharap Bapak dalam keadaan sehat agar dapat melaksanakan tugas Bapak sebagai second leader bagi rakyat Indonesia.

Bapak, perkenalkan nama saya Salim. Sekarang saya berkuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya atau yang lebih dikenal dengan sebutan ITS Suarabaya. Bapak Wakil Presiden, selamat Bapak diberi kesempatan bersama Pak Presiden untuk memimpin Indonesia ini. Selain bersyukur, saya tahu Bapak pasti deg-degan karena menjadi Wakil Presiden itu kan susah. tugas yang sangat banyak sekali, lebih banyak dari tugas seluruh mahasiswa di seluruh dunia.

Saya tahu juga sedikit tentang tugas itu, Pak. Misalnya tugas bagaimana membuat rakyat tersenyum. Kan susah ya Pak. Kalau semua harga mahal untuk makan, berobat dan sekolah saja susah, bagaimana rakyat mau tersenyum? Apalagi cari pekerjaan pun sukar sekali. Saya sering melihat berita di TV kalau di luar negeri banyak tenaga kerja Indonesia yang disiksa oleh majikannya. Terus juga tugas untuk membuat negeri kita lebih aman agar tidak banyak orang jahat dan koruptor yang berkeliaran, apalagi kalau ada yang bawa bom segala. Saya takut sekali Pak.

Baru saja di awal tahun 2012, Indonesia sudah disuguhi dengan adanya kejadian konflik sosial di Kota Palu, ibukota Propinsi Sulawesi Tengah. Konflik sosial yang terjadi antara warga di wilayah Kelurahan Nunu, Kecamatan Palu Barat dan Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Palu Selatan. Konflik sosial ini bukanlah konflik sosial yang pertama kalinya terjadi di daerah tersebut. Melainkan konflik sosial kali ini merupakan konflik sosial yang kesekian kalinya terjadi.

Saya sebagai salah satu masyarakat Kota Palu sangat merasa resah dan miris terhadap kejadian yang tak kunjung selesai ini. Seharusnya masalah konflik sosial ini harus di usut tuntas akar permasalahannya. Menurut saya, pendekatan keamanan dan penegakan hukum tidak akan bisa menjamin konflik sosial ini akan tuntas. Hari ini misalnya, polisi menjaga keamanan, lalu menangkap pelaku, kemudian diproses, tapi itu belum jaminan persoalan ini akan selesai. Yang perlu dicari adalah akar masalahnya agar bisa ditemukan apa solusi yang harus dilakukan.

Menurut saya, permasalahan ini harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat untuk memfasilitasi perdamaian di antara warga kedua wilayah tersebut. Seharusnya perlu di adakan suatu pendekatan khusus dan peranan penting tokoh masyarakat setempat. Jika masalah ini tidak dikelola dengan baik, maka akan berkembang menjadi gangguan keamanan. Semua masalah yang berangkat dari masalah sosial harus sesegera mungkin dituntaskan sebelum berkembang menjadi lebih besar lagi.

Jikalau permasalahan ini tidak segera di selesaikan, maka tidak akan menutup kemungkinan akan terjadi lagi konflik sosial berikutnya bahkan dengan jumlah korban berjatuhan yang lebih banyak lagi.Sebaiknya dilakukan suatu pertemuan dan diskusi antara tokoh-tokoh masyarakat antara kedua wilayah tersebut.

Demikian Pak, isi hati saya yang bisa saya ceritakan dalam selembar surat singkat ini. Semoga surat saya ini bisa menambah motivasi Bapak Wakil Presiden untuk terus memperjuangkan nasib negeri kita ini, Indonesia. Semoga Bapak Wakil Presiden selalu berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. AMIIN !

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Salim
Mahasiswa ITS Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar