Rabu, 28 September 2011

Titipan Hatiku

Ada saatnya berjumpa dan,
Ada pula saatnya tuk berpisah
Tapi perasaan ini tak jua dapat jawaban
Semoga kau paham dengan isi hatiku
Seolah menelan pil pahit tanpa air

Makasih sudah menjadi bagian terindah
Bagian terindah selama di tanah kelahiranku
Banyak harapan yang aku titipkan padamu
Banyak pula pilu hati yang tergores saat itu
Ku titipkan hatiku padamu di tanah kelahiranku
Jangan kau campakkan titipanku

Semoga kau dapat menjaga keutuhan hati yang ku titipkan
Dan kan ku ambil kembali kelak padamu
Kelak aku kembali ke tanah kelahiranku tahun depan
Dan ku harap kau menjadi pasangan hatiku seutuhnya

Salam Sang Pujangga Coklat
A . F . I . S .

Jumat, 22 Juli 2011

Menteri Dalam Negeri BEM FMIPA ITS 2010 - 2011 = TEKANAN

Assalamu alaikum wr. wb.

kembali lagi bersama saya para pencinta blogger,,,
saya akan sedikit curhat tentang apa yang saya rasakan selama 1 tahun menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (MENDAGRI) BEM FMIPA ITS 2010 - 2011.

Pada saat awal saya ditunjuk sebagai MENDAGRI, saya merasa jabatan itu merupakan suatu titik awal karir gemilang sebagai seorang mahasiswa di lingkungan FMIPA ITS. Hal tersebut saya rasakan karena ketika saya mencalonkan diri sebagai Ketua HIMABITS 2010-2011 (KAHIMABITS 2010-2011) kurang beruntung karena kalah dalam pemungutan suara. Oleh karenanya ketika tawaran sebagai MENDAGRI BEM FMIPA ITS datang pada saya, saya meminta izin kepada KAHIMABITS terpilih untuk mengizinkan saya kembali ke BEM FMIPA. KAHIMABITS pun dengan berat hati melepaskan saya ke BEM FMIPA untuk berbagi kader. Apa tang saya tulis diatas merupakan suatu latar belakang serba-serbi saya dalam memilih BEM FMIPA sebagai organisasi yang saya pilih selama 1 tahun pengabdianku di Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) di lingkup ITS pada tahun ketigaku di ITS.

Setelah saya secara resmi menerima tawaran sebagai MENDAGRI BEM FMIPA ITS 2010-2011, saya memulai rutinitas kegiatan layaknya seorang menteri pada awal kepengurusan suatu organisasi. Layaknya seorang menteri pada umumnya, saya mulai merancang Program Kerja (PROKER) yang akan dijalankan selama 1 periode kepengurusan DAGRI BEM FMIPA. Pada awal saya menjabat, saya merasakan enjoy-enjoy saja. Akan tetapi lambat laun saya mulai menghadapi beberapa permasalahan yang saya sendiri tidak tahu darimana akar permasalahan itu. Ditambah lagi ada tekanan dari segelintir rakyat (warga) FMIPA yang merasa bahwa dirinya kritis akan dinamika yang terjadi di BEM FMIPA. Masalah yang datang silih berganti, mulai dari masalah intern maupun ekstern BEM FMIPA.

Singkat cerita, sekarang sudah memasuki diakhir kepengurusan BEM FMIPA ITS. Kabar akan dilaksanakannya Kongres FMIPA pun belum jelas kapan. Banyak hal dan pengalaman yang saya dapatkan selama 1 tahun di BEM FMIPA tahun ini. Semoga diakhir kepengurusan ini dapat berjalan lancar. AMIIIN.....

Semoga sedikit curhatanku ini tidak mengurangi semangatku dalam menjalani sisa waktu kepengurusan BEM FMIPA. AMIIIN.....

DAGRI.....
INTEGRITAS DIATAS SEGALANYA.....


SALIM
1508 100 703
Menteri Dalam Negeri BEM FMIPA ITS 2010 - 2011

Jumat, 24 Juni 2011

Menjelang pulkam 2011

hay hay hay semua penggemar blogger.....
berjumpa lagi dengan saya....
Kali ini saya tiddk akan menulis artikel-artikel tentang mahasiswa dan hal-hal yang berbau gerakan mahasiswa.....
Kali ini saya akan sedikit memberikan curahan hatiku tentang apa yang saya rasakan menjelang kepulanganku ke kampung halaman di kota Palu, Sulawesi Tengah.
Dalam rencana kepulanganku tahun ini saya tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini saya pulang kampung tidak hanya dalam rangka liburan tetapi juga ada agenda akademik yang harus saya laksanakan di kampung halamanku tercinta, yaitu menjalankan Kerja Praktek (KP) demi menuntaskan salah satu syarat dalam menyelesaikan beban SKS pada tahap Sarjana di Jurusan Biologi FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Tahun ini saya melaksanakan Kerja Praktek di Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Propinsi Sulawesi Tengah yang beralamat di jl. Undata No.7 Palu yang tepatnya berada di belakang Rumah Sakit Undata Palu. Alasan utama saya memilih DKP SULTENG sebagai tempat KP saya adalah karena saya bisa sekalian pulang kampung dan bertemu melepas kangen dengan kedua orang tuaku. Dan juga saya berpendapat bahwa kalau saya memilih tempat KP yang lain saya akan terbentur fasilitas-fasilitas penunjang dalam pelaksanaan KP. Yang saya maksud fasilitas pendukung disini adalah fasilitas seperti tempat tinggal, transportasi, uang, kebutuhan makan dan lain-lain lagi. Mengingat saya memulai KP dari tanggal 7 Juli 2011 yang akan dilakukan selama 1 bulan sampai tanggal 7 Agustus 2011. Mengingat bahwa tanggal 7 Agustus 2011 itu sudah masuk bulan Ramadhan (bulan puasa). Oleh karenanya saya memutuskan untuk melakukan KP di kampung halaman sendiri, karena kalau di kampung halaman sendiri insyaALLAH segala fasilitas penunjang tersebut dapat terpenuhi oleh kedua orang tuaku. Maklum lah kan saya belum sepenuhnya lepas biaya hidup dari kedua orang tua, masih mengharapkan sokongan dana dari kedua orang tua.

Salim
1508 100 703
Menteri Dalam Negeri BEM FMIPA ITS 2010/2011

Selasa, 17 Mei 2011

Knowledge-Based Student Movement

Sebagai seorang yang mengaku sebagai insan akademis, mahasiswa berada pada posisi untuk mempertanggungjawabkan kata “akademis” yang melekatnya padanya. Kata akademis ini dekat dengan sesuatu yang berdasarkan data, fakta dan kebenaran ilmiah. Dengan kata lain, mahasiswa dituntut untuk memiliki cara pikir, kebijaksanaan dan perilaku yang menggambarkan bahwa dirinya adalah seorang yang memang insan akademis. Kata Mahasiswa pun sejatinya dekat dengan semangat untuk menuntut ilmu, sehingga tak dapat di pungkiri lagi bahwa mahasiswa harus mampu membuktikan kapasitasnya dalam ekspresi dan aktualisasi ilmu pengetahuan.
Begitu pula dalam hal pergerakannya, baik dalam gerakan politik maupun sosial. Ilmu pengetahuan tidak bisa dilepaskan begitu saja. Mahasiswa bergerak dengan kebenaran ilmiah yang di dilandasi dengan nurani untuk membela rakyat. Gerakan mahasiswa tidak bisa lagi hanya sekedar gerakan spontan, melainkan menjadi gerakan terencana dan terukur. Dengan itu mahasiswa tidak akan terkesan sekedar menjadi “latah opini” tetapi justru sebagai ahli rekayasa opini.
Knowledge-based movement, dimana gerakan yang dilakukan mahasiswa berbasis ilmu pengetahuan, intelektualitas dan basis kompetensi. Knowledge ini kemudian di transformasikan menjadi sebuah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan advokasi kebijakan publik. Knowledge-based movement ini bergerak dengan mengandalkan tiga modal utama, yakni modal manusia, modal struktur, dan modal jaringan.
Modal manusia sangat berperan dalam menggunakan knowledge itu sendiri. Gerakan mahasiswa tak bisa di pungkiri terdiri dari insan manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan kompetensi. Selain itu mahasiswa juga memiliki kemampuan khusus yang spesifik dan juga sofskill yang diharapkan mampu mendukung gerakan seperti kemapuan lobi, memimpin, entrepreneur, manajerial, dan bidang-bidang lain sesuai dengan kompetensi disiplin ilmu masing-masing. Terakhir, sebagai bentuk keluaran dari pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa, perilaku yang dimiliki juga mencerminkan seorang yang berkarakter, seperti jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, ulet dan memiliki daya juang. Modal manusia adalah modal terbesar yang perlu dimiliki gerakan mahasiswa yang berbasis pengetahuan. Untuk itulah dibutuhkan pembinaan yang terstruktur dan berkelanjutan. Pembinaan antar generasi ini perlu di dukung dengan knowledge management yang baik. Sehingga proses transfer pengetahuan dan pengalaman bisa terjalin dengan baik.
Modal kedua adalah modal struktural atau yang terkait dengan institusi atau organisasi mahasiswa  itu sendiri. Bentuk dari organisasis sangat mungkin bervariasi. Namun demikian organisasi yang berbasiskan pengetahuan tentu memiliki keluaran organisasi yang jelas dan mampu dipertanggung jawabkan. Untuk itu pengetahuan yang dimiliki oleh sebuah organisasi -baik itu yang masih dalam bentuk kajian atau sudah merupakan kesimpulan- perlu untuk di publikasi secara berkala untuk proses diseminasi pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Bentuk publikasi bisa dalam bentuk tulisan di media, jurnal, karya tulis, atau seminar terbuka.  Sistem di dalam organisasi pun perlu dikembangkan dengan  profesionalitas, pengelolaan sistem informasi yang handal dan skema entrepreneurship dalam pengembangan organisasi. Budaya pengetahuan ini juga bisa dicerminkan oleh organisasi, dimana nilai disiplin, saling menghormati, kerjasama dan menjunjung etika menjadi budaya yang terinternalisasi dengan baik di dalam organisasi.
Modal terakhir adalah modal jaringan. Di masa globalisasi seperti saat ini, pihak yang memiliki jaringan yang kuat akan memenangi persaingan. Gerakan mahasiswa juga bertumpu pada jaringan yang kuat. Jaringan ini bisa dalam bentuk kerjasama, kemitraan, pertukatan informasi dan pengetahuan, dan undangan untuk menghadiri pertemuan atau seminar. Jaringan yang dimiliki tentu dengan berbagai skala, baik lokal, regional, nasional dan internasional. Kekuatan  jaringan ini akan memberikan reputasi atau pengakuan berbagai pihak. Tentu hal ini menjadi modal besar untuk meningkatkan posisi tawar gerakan mahasiswa. Terakhir, bagaimana dengan jaringan yang dimiliki, gerakan mahasiswa mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh relasi jaringannya.
Ketiga modal ini menjadi kebutuhan yang perlu di penuhi untuk mengoptimalkan gerakanberbasis pengetahuan. Dengan adanya modal-modal ini gerakan mahasiswa akan menemui performansi yang baik dalam melakukan ekskalasi.

Salim
1508 100 703
Menteri Dalam Negeri BEM FMIPA ITS 2010-2011

Rabu, 20 April 2011

Rektor Yang Sinergis Dan Mencintai Mahasiswa

Terpilihnya Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwono sebagai Rektor ITS 2011-2015 adalah satu fase dari perubahan ITs kedepannya. Baik atau tidaknya perubahan akan sangat ditentukan dengan sejauh mana perencanaan yang dilakukan dan kolaborasi potensi seperti apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang di inginkan.  Keluarga Mahasiswa ITS adalah satu identitas kemahasiswaan yang berada dalam satu payung ITS. Dimana Keluarga Mahasiswa ITS adalah bagian dari keluarga besar ITS itu sendiri, dan Keluarga Mahasiswa ITS  menjadi bagian yang sangat penting pula dalam membangun ITS menjadi Institusi yang lebih baik. Dalam konteks yang lebih detail adalah bagian kemahasiswaan itu sendiri.
Berbicara tentang hubungan kedepannya, hubungan yang diharapkan antara institusi dengan kemahasiswaan bersifat interdependensi  yakni adanya hubungan kemitraan yang saling membutuhkan dan saling menguntungkan. Sehingga tidak ada lagi istilah pihak rektorat dan pihak mahasiswa  dalam istilah komunikasi yang dijalankan antara institusi dengan mahasiswa. Semua harus berkolaborasi dan memainkan nada nada harmonis agar semua tujuan bisa bergerak dengan baik. Harapan besar dengan adanya masukan ini akan menjadi sebuah hal yang bermanfaat bagi kemahasiswaan ITS kedepan, dan ITS kedepan yang lebih baik yang harmonis dan progresif.
Hubungan yang harmonis akan menumbuhkan satu kolaborasi potensi yang menunjang pembangunan dan pengembangan ITS. Karena kita keluarga, bisa jadi ini menjadi satu jargon yang bisa kita implementasikan bersama bahwa rektorat adalah ayah dan ibu bagi para mahasiswa yang merupakan anak bagi mereka. Ini satu pandangan yang ingin kita bangun bersama sehingga koordinasi yang bersifat kekeluargaan bisa dilakukan dan ini akan menjadi satu bentuk komunikasi yang sangat diharapkan oleh mahasiswa, yakni dengan cara kekeluargaan. Secara kultural memang ini menjadi kebutuhan mahasiswa.
Secara struktural mahasiswa mengharapkan adanya sosok “bapak” yang mampu mengayomi mahasiswa dengan baik, konteks mengayomi disini adalah bagaimana sosok “bapak” ini mampu membimbing, mengarahkan, menginspirasi dan memberikan panduan akan bagaimana kemahasiswaan yang diinginkan bersama.
Visi besar tentang ITS pun diharapkan mampu disampaikan oleh Rektor terpilih kepada mahasiswa dengan baik, karena bagaimanapun mahasiswa harus terlibat dalam pembangunan ITS, mahasiswa berperan sebagai subjek maupun objek dalam pembangunan itu sendiri. Oleh karena itu, sangat besar harapan nantinya ada pertemuan seperti rektor menyapa  untuk menginternalisasi visi beliau tentang ITS  yang di dalamnya juga tentang kemahasiswaan ITS.
Rektor diharapkan mampu memahami mahasiswa dengan segala karakter mahasiswa yang merekat di dalam diri mahasiswa itu sendiri. Rektor juga diharapkan bisa bersinergi dalam konteks melibatkan mahasiswa dalam program maupun kebijakan yang terkait dengan mahasiswa maupun pembangunan institusi itu sendiri. Selain itu besar harapan juga tidak ada mental blocking antara rektor dengan mahasiswa. Sehingga ia benar benar bisa menjadi sosok ayah bagi para mahasiswa yang melindungi, mengayomi dan membimbing mahasiswa dengan sepenuh cinta.
Tantangan ITS kedepan sangat besar, transformasi ITS BHMN ke ITS BHP, kebutuhan pemenuhan dana ITS yang semakin besar, tantangan world class university, hingga harapan besar ITS untuk bisa menjawab permasalahan bangsa. Sehingga kolaborasi antara institusi dengan mahasiswa sangat dibutuhkan untuk mewujudkan mimpi besar tersebut.
Selamat berjuang Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwono, semoga perjuangan bapak untuk menjadikan ITS yang lebih baik dapat terwujud dalam kurun periodisasi bapak hingga 2015.  Bersinarlah ITS dengan Romantika Nusantara untuk Merangkai Senyum Indonesia.

Vivat ITS
Hidup ITS, Hidup ITS, Hidup ITS
MERDEKA !

Salim
1508 100 703
Menteri Dalam Negeri BEM FMIPA ITS 2010-2011

Sabtu, 09 April 2011

Pantai Pertama di Dunia Khusus Untuk Wanita Muslim

 Untuk pertama kalinya kaum Muslim di Italia akan memiliki hari libur yang secara khusus didesain untuk menandai akhir bulan suci Ramadhan. Riccione, kota yang terletak di tepi pantai Adriatic, akan menjadi kota Italia pertama yang menjadi tuan rumah bagi Muslim Italia dan asing yang ingin merayakan minggu terakhir festival Islami ini.
Stefano Giuliodori, manajer Hotel Dory, mengatakan pada Adnkronos International (AKI) bahwa hotelnya telah menjadi sangat populer di kalangan Muslim dan ingin berbuat lebih untuk memenuhi kebutuhan mereka.
“Semakin banyak keluarga Arab dan Muslim yang telah memilih kota kami dari tahun ke tahun,” ujar Giuliodori. “Mereka menyukai tempat perbelanjaannya, pantai-pantai yang khusus dipesan untuk mereka, hiburan, keramahan, dan taman-tamannya.”
“Hotel Dory adalah salah satu hotel keluarga pertama di kota ini yang menawarkan layanan istimewa didedikasikan untuk anak-anak dan untuk alasan ini kami telah memutuskan untuk menawarkan promosi khusus bagi keluarga-keluarga Arab agar para orangtua dapat menikmati liburan mereka dengan tetap menghormati Ramadhan.”
Untuk menggabungkan ketentuan dalam ajaran Islam dengan masa liburan, Giuliodori telah membuat sebuah tawaran istimewa yang cocok untuk kebutuhan kaum Muslim.
“Kami menawarkan layanan khusus: kamar dengan perlengkapan dapur yang memungkinkan keluarga untuk makan dengan tenang, kanal televisi Arab, layanan antar jemput ke Masjid Rimini terdekat, susu dan kurma di minibar setiap hari.”
Paket liburan Ramadhan yang diaplikasikan mulai tanggal 12 hingga 19 September ini telah mendapat persetujuan dari Masjid Rimini yang juga telah mempersiapkan diri menyambut kedatangan para keluarga tersebut.
“Ini adalah inisiatif yang sangat positif,” ujar juru bicara komunitas Muslim Rimini, Yahya Cavuoti. “Saya yakin ini akan membantu meningkatkan persepsi bahwa kaum Muslim adalah sebuah kehadiran yang normal di Italia karena untuk pertama kalinya mereka dapat memiliki sebuah hari libur yang sesuai Syariah.”
“Hingga kini, tampaknya kaum Muslim tidak memiliki apa pun yang mereka butuhkan untuk pergi berlibur. Kami sangat menghargai apa yang ditunjukkan oleh hotel ini yaitu sensitivitas budaya dan penghormatan terhadap ajaran Islam.”
Ini bukan pertama kalinya Riccione mempertimbangkan sebuah inisiatif untuk memenuhi kebutuhan pasar Muslim.
Dewan kota Riccione, yang terletak 150 kilometer sebelah timur Florence, mempertimbangkan untuk menyediakan pantai-pantai khusus untuk wanita hanya untuk memuaskan permintaan dari wisatawan Arab dan Muslim yang semakin meningkat. Namun sejak didiskusikan pada tahun 2006, telah ada sejumlah permintaan untuk mewujudkan inisiatif itu.
Sementara itu, Associated Press melaporkan bahwa hotel-hotel di Riccione telah siap untuk melaksanakan keputusan kota menciptakan area pantai khusus wanita untuk para wanita Muslim, dengan setidaknya satu pemilik hotel mengatakan pada hari Jumat bahwa sejumlah rencana telah dijalankan untuk membuka area tertutup yang pertama bulan depan.
Attilio Ceni, pemilik Grand Hotel des Bains, mengatakan ia berencana membuka area tertutup pertama mulai bulan September di pantai sepanjang 1000 meter persegi. Ia juga merencanakan sebuah kampanye iklan di televisi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Pendukung ide tersebut mengatakan bahwa pantai yang terpisah akan memungkinkan para wanita Muslim untuk menikmati sinar matahari secara privat.

Salim
1508 100 703
Menteri Dalam Negeri BEM FMIPA ITS 2010-2011

Kamis, 31 Maret 2011

Sejarah dan Proses Pembuatan Kiswah (Kain Penutup Ka’bah)

Pada ka’bah kita sering melihat adanya Kiswah (kain/selimut hitam penutup ka’bah). Tujuan dari pemasangan kain itu adalah untuk melindungi dinding ka’bah dari kotoran, debu, serta panas yang dapat membuatnya menjadi rusak. Selain itu kiswah juga berfungsi sebagai hiasan ka’bah.
Menurut sejarah, Ka'bah sudah diberi kiswah sejak zaman Nabi Isma'il AS, putra Nabi Ibrahim AS. Namun tidak ada catatan yang mengisahkan kiswah pada zaman Nabi Isma'il terbuat dari apa dan berwarna apa. Baru pada masa kepemimpinan Raja Himyar Asad Abu Bakar dari Yaman, disebutkan kiswah yang melindungi Ka’bah terbuat dari kain tenun.
Kebijakan Raja Himyar untuk memasang kiswah sesuai tradisi Arab yang berkembang sejak zaman Isma'il AS diikuti oleh para penerusnya. Pada masa Qushay ibnu Kilab, salah seorang leluhur Nabi Muhammad yang terkemuka, pemasangan kiswah pada Ka'bah menjadi tanggung jawab masyarakat Arab dari suku Quraisy.
Nabi Muhammad SAW sendiri juga pernah memerintahkan pembuatan kiswah dari kain yang berasal dari Yaman. Sedangkan empat khalifah penerus Nabi Muhammad SAW yang termasuk dalam Khulafa Al-Rasyidin memerintahkan pembuatan kiswah dari kain benang kapas.
Sementara itu, pada era Kekhalifahan Abbassiyah, Khalifah ke-4 Al-Mahdi memerintahkan supaya kiswah dibuat dari kain sutra Khuz. Pada masa pemerintahannya, kiswah didatangkan dari Mesir dan Yaman.
Menurut catatan sejarah, kiswah tidak selalu berwarna hitam pekat seperti saat ini. Kiswah pertama yang dibuat dari kain tenun dari Yaman justru berwarna merah dan berlajur-lajur. Sedangkan pada masa Khalifah Ma'mun Ar-Rasyid, kiswah dibuat dengan warna dasar putih. Kiswah juga pernah dibuat berwarna hijau atas perintah Khalifah An-Nasir dari Bani Abbasiyah (sekitar abad 16 M) dan kiswah juga pernah dibuat berwarna kuning berdasarkan perintah Muhammad ibnu Sabaktakin.
Penggantian kiswah yang berwarna-warni dari tahun ke tahun, rupanya mengusik benak Khalifah Al-Ma'mun dari Dinasti Abbasiyah, hingga akhirnya diputuskan bahwa sebaiknya warna kiswah itu tetap dari waktu ke waktu yaitu hitam. Hingga saat ini, meskipun kiswah diganti setiap tahun, tetapi warnanya selalu hitam.
Pada era keemasan Islam , tanggung jawab pembuatan maupun pengadaan kiswah selalu dipikul oleh setiap khalifah yang sedang berkuasa di Hijaz, Arab Saudi pada setiap masanya. Meskipun kiswah selalu menjadi tanggung jawab para khalifah, beberapa raja di luar tanah Hijaz pernah menghadiahkan kiswah kepada pemerintah Hijaz.
Dulu, kiswah yang terbuat dari sutra hitam pernah didatangkan dari Mesir yang biayanya diambil dari kas Kerajaan Mesir. Tradisi pengiriman kiswah dari Mesir ini dimulai pada zaman Sultan Sulaiman yang memerintah Mesir pada sekitar tahun 950-an H sampai masa pemerintahan Muhammad Ali Pasya sekitar akhir tahun 1920-an.
Setiap tahun, kiswah-kiswah indah yang dibuat di Mesir itu diantar ke Makkah melewati jalan darat menggunakan tandu indah yang disebut Mahmal. Kiswah beserta hadiah-hadiah lain di dalam Mahmal datang bersamaan dengan rombongan haji dari Mesir yang dikepalai oleh seorang amirul hajj.
Amirul hajj itu ditunjuk secara resmi oleh pemerintah Kerajaan Mesir. Dari Mesir, setelah upacara serah terima, Mahmal yang dikawal tentara Mesir berangkat ke terusan Suez dengan kapal khusus hingga ke pelabuhan Jeddah. Setibanya di Hijaz, Mahmal tersebut diarak dengan upacara sangat meriah menuju ke Mekkah.
Pengiriman kiswah dari Mesir pernah terlambat hingga awal bulan Dzulhijjah. Hal itu terjadi beberapa waktu setelah meletusnya Perang Dunia I. Keterlambatan pengiriman kiswah terjadi akibat suasana yang tidak aman dan kondusif akibat Perang Dunia I.
Melihat situasi yang kurang baik pada saat itu, Raja Ibnu Saud (pendiri Kerajaan Arab Saudi) mengambil keputusan untuk segera membuat kiswah sendiri mengingat pada tanggal 10 Dzulhijjah, kiswah lama harus diganti dengan kiswah yang baru. Usaha tersebut berhasil dengan pendirian perusahaan tenun yang terdapat di Kampung Jiyad, Mekkah.
Setelah Perang Dunia I berakhir, Raja Farouq I dari Mesir kembali mengirimkan kiswah ke tanah Hijaz. Namun melihat berbagai kondisi pada saat itu, pemerintah Kerajaan Arab Saudi dibawah Raja Abdul Aziz Bin Saud memutuskan untuk membuat pabrik kiswah sendiri pada 1931 di Makkah. Hingga akhirnya kiswah dibuat di Arab Saudi hingga saat ini.
Kain kiswah memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri. Pintalan-pintalan benang berwarna emas maupun perak bersatu padu merangkai goresan Kalam Ilahi. Kiswah menjadi sangat berharga, bukan hanya karena firman-firman Allah SWT yang suci yang dipintal pada kiswah, tetapi juga karena keindahan dan eksotisme pintalan benang berwarna emas dan perak pada permukaannya.
Perpaduan warna emas dan perak pada kaligrafi yang menghiasi kiswah tersebut memiliki nilai seni yang luar biasa. Sebab pembuatannya membutuhkan skill dan bakat yang luar biasa karena tidak semua orang mampu membuat seni seindah itu. Kiswah merupakan simbol kekuatan, kesederhanaan, juga keagungan.
Proses Pembuatan Kiswah
Kiswah pertama kali dibuat oleh seorang pengrajin bernama Adnan bin Ad dengan bahan baku kulit unta. Namun dalam perkembangannya, kiswah dibuat dari kain sutra. Untuk membuat sebuah kiswah memerlukan 670 kg bahan sutra atau sekitar 600 meter persegi kain sutra yang terdiri dari 47 potong kain. Masing-masing potongan tersebut berukuran panjang 14 meter dan lebar 95 cm.
Ukuran itu sudah disesuaikan untuk menutupi bidang kubus Kabah pada keempat sisinya. Sedangkan untuk hiasan berupa pintalan emas diperlukan 120 kg emas dan beberapa puluh kg perak.
Sejak 1931, kiswah untuk menutupi Kabah diproduksi di sebuah pabrik yang terletak di pinggir kota Mekkah, Arab Saudi. Dalam pabrik tersebut, pembuatan kiswah dilakukan secara moderen dengan menggunakan mesin tenun moderen. Di pabrik kiswah yang areanya seluas 10 hektare itu dipekerjakan sekitar 240 perajin kiswah.
Dalam pabrik tersebut, kiswah dibuat secara massal. Disanalah semuanya disiapkan dari perencanaan, pembuatan gambar prototipe kaligrafi, pencucian benang sutera, perajutan kain dasar, pembuatan benang dari berkilo-kilo emas murni dan perak hingga pada pemintalan kaligrafi dari benang emas maupun perak, lalu penjahitan akhir.
Meskipun kiswah tampak hitam jika dilihat dari luar, namun ternyata bagian dalam kiswah itu berwarna putih. Salah satu kalimat yang tertera dalam pintalan emas kiswah adalah kalimat syahadat, Allah Jalla Jalallah, La Ilaha Illallah, dan Muhammad Rasulullah . Surat Ali Imran: 96, Al-Baqarah :144, surat Al-fatihah, surat Al-Ikhlash terpintal indah dalam benang emas untuk menghiasi kiswah.
Kaligrafi yang digunakan untuk menghias kiswah terdiri dari ayat-ayat yang berhubungan dengan haji dan Kabah juga asma-asma ALLAH yang dimuliakan. Hiasan kaligrafi yang terbuat dari emas dan perak tampak berkilau indah saat terkena cahaya matahari.
Karena menggunakan bahan baku dari benda-benda yang sangat berharga seperti sutra, emas, maupun perak, harga kiswah ini menjadi sangat mahal sekitar Rp 50 miliar.
Sehingga setiap tahun Jawatan Wakaf Kerajaan Arab Saudi harus menyediakan dana sekitar Rp 50 miliar untuk pembuatan kiswah. Menurut sejarah, tradisi penggantian kiswah yang dilakukan setiap tahunnya sudah ada sejak masa Khalifah Al-Mahdi yang merupakan penguasa Dinasti Abbasiyah ke-IV.
Tradisi tersebut bermula ketika, Khalifah al-Mahdi naik haji kemudian penjaga Kabah melapor kepadanya tentang kiswah yang pada saat itu sudah mulai rapuh dan dikhawatirkan akan jatuh. Mendengar laporan yang memprihatinkan itu, Al-Mahdi memerintahkan agar setiap tahun kiswah diganti.
Sejak saat itu, kiswah untuk Ka’bah selalu diganti setiap tahun pada musim haji dan menjadi sebuah tradisi yang harus selalu dijalankan. Dengan demikian tidak ada lagi kiswah yang kondisinya memprihatinkan.
Pasalnya, setiap kiswah hanya memiliki masa pakai Ka’bah selama satu tahun. Bahkan, kiswah bekas dipakai Ka’bah ada yang dipotong-potong kemudian potongan tersebut dijual sebagai penghias rumah maupun kantor.

Salim
1508 100 703
Menteri Dalam Negeri BEM FMIPA ITS 2010-2011

Kisah Cinta Seekor Kadal yang Terjepit Paku Selama 10 Tahun


Tidak hanya manusia yang dianugerahi cinta,hewanpun demikian. Kisah di bawah ini menggambarkan betapa cinta mampu membuat makhuk menjadi tegar, menjadi kuat dan bisa bertahan. Cinta mampu memberikan semangat untuk selalu berusaha dan bertahan sampai titik darah penghabisan. Kisah dari sepasang kadal ini adalah gambaran cinta tulus yang tidak mengharap imbalan apa-apa, cinta yang benar bisa memberikan semangat. Bagaimana dengan manusia? masihkah ada cinta yang tulus? Masihkah ada cinta yang bersih dan memberikan semangat seperti kisah sepasang kadal ini. Baca cuplikan kisahnya di bawah ini.
Ini sebuah kisah nyata yang terjadi di Jepang. Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan tembok. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku. Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.
“Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun?”
Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal. Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu! Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. Kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya. Astaga! Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.

Salim
1508 100 703
Menteri Dalam Negeri BEM FMIPA ITS 2010-2011

Rabu, 09 Maret 2011

Daan Mogot, Pahlawan Berumur 17 Tahun

Penduduk Jakarta pasti sudah pernah mendengar nama sebuah jalan bernama Daan Mogot. Jalan yang terbentang dari perempatan Grogol hingga Tangerang. Tapi apakah banyak yang sadar bahwa nama jalan Daan Mogot itu berasal dari sebuah nama seorang pemuda?
Pemuda belia itu bernama Elias Daniel Mogot. Daan Mogot adalah nama populer Elias Daniel Mogot. Pemuda ini cukup mengagumkan. Bayangkan ketika anak-anak saat ini yang berumur 14 tahun masih doyan main playstation ataupun ber-FB ria, ternyata saat umur 14 tahun Daan Mogot sudah ikut berperang.
Pemuda kelahiran Manado, 28 Desember 1928, ini dibawa oleh orang tuanya ke Batavia (Jakarta) saat berumur 11 tahun. Daan Mogot adalah anak dari pasangan Nicolaas Mogot dan Emilia Inkiriwang. Ayahnya ketika itu adalah Hukum Besar Ratahan. Ia anak kelima dari tujuh bersaudara. Saudara sepupunya antara lain Kolonel Alex E. Kawilarang (Panglima Siliwangi, serta Panglima Besar Permesta) dan Irjen. Pol. A. Gordon Mogot (mantan Kapolda Sulut). Di Batavia, ayahnya diangkat menjadi anggota VOLKSRAAD (Dewan Rakyat masa Hindia-Belanda). Kemudian ayahnya diangkat sebagai Kepala Penjara Cipinang.

Di umur 14 tahun (tahun 1942) Daan Mogot masuk PETA (Pembela Tanah Air) yaitu organisasi militer pribumi bentukan Jepang di Jawa, walaupaun sebenarnya ia tak memenuhi syarat karena usianya belum genap 18 tahun. Oleh prestasinya yang luar biasa ia diangkat menjadi pelatih PETA di Bali. Kemudian dipindahkan ke Batavia.
Saat kejatuhan Jepang dan selepas Proklamasi 1945, Daan Mogot bergabung dengan pemuda lainnya mempertahankan kemerdekaan dan menjadi salah seorang tokoh pemimpin Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pangkat Mayor. Uniknya saat itu Daan Mogot baru berusia 16 tahun namun sudah berpangkat Mayor.
Malang tak dapat ditolak, saat ia berjuang membela negeri ini, ayahnya tewas dibunuh oleh para perampok yang menganggap “orang Manado” (orang Minahasa) sebagai londoh-londoh (antek-antek) Belanda. Kesedihannya itu ia sampaikan pada sepupunya Alex Kawilarang.
“Banyak benar anarki terjadi di sini,” kata Alex Kawilarang.
“Memang, itu yang mesti torang bereskan. Oleh karena itu, senjata harus berada di torang pe tangan” kata Daan Mogot. “Torang, orang Manado, jangan berbuat yang bukan-bukan. Awas, hati-hati! Torang musti benar-benar menunjukkan, di pihak mana kita berada.”
Daan Mogot berkeinginan mencurahkan pengetahuannya, apa yang dulu didapatkannya saat masih dibawah PETA. Ia ingin mendidik para pemuda yang mau menjadi tentara. Dan keinginan besarnya itu akhirnya terwujud dengan berdirinya Akademi Milter di Tangerang 18 November 1945 bersama Kemal Idris, Daan Yahya dan Taswin. Dan Daan Mogot diangkat menjadi Direktur Militer Akademi Tangerang (MAT) saat ia berusia 17 tahun dengan calon Taruna pertama yang dilatih berjumlah ada 180 orang.

Hutan Lengkong – Serpong Tangerang
Pada tanggal 30 November 1945 dilakukan perundingan antara Indonesia dengan delegasi Sekutu. Indonesia diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Agoes Salim yang didampingi oleh dua dua perwira TKR yaitu Mayor Wibowo dan Mayor Oetarjo. Sedangkan pihak Sekutu (Inggris), Brigadir ICA Lauder didampingi oleh Letkol Vanderpost (Afrika Selatan) dan Mayor West.
Pertemuan yang merupakan Meeting of Minds, menghasilkan ketetapan tentang pengambil-alihan primary objectives tentara Sekutu oleh TKR yang meliputi perlucutan senjata dan pemulangan 35 ribu tentara Jepang yang masih di Indonesia, pembebasan dan pemulangan Allied Prisoners of War and Internees (APWI) yang kebanyakan terdiri dari lelaki tua, wanita, dan anak-anak berkebangsaan Belanda dan Inggris sebanyak 36 ribu.
Berdasarkan kesepakatan 30 November 1945, tentara Sekutu tidak lagi memiliki alasan untuk memasuki wilayah kekuasaan Indonesia maupun menggunakan tentara Jepang untuk memerangi Indonesia dengan dalih mempertahankan status quo pra- Proklamasi. Perintah itu disampaikan oleh pihak Sekutu kepada Panglima Tentara Jepang Letjen Nagano.

Sekitar tanggal 5 Desember 1945 ditegaskan oleh Kolonel Yashimoto dari pimpinan tentara Jepang kepada pimpinan Kantor Penghubung TKR di Jakarta cq Mayor Oetarjo bahwa para komandan tentara Jepang setempat sesuai dengan keputusan pimpinan tentara Sekutu, telah diperintahkan tunduk kepada para komandan TKR setempat yang bertanggung jawab atas pemulangan mereka.
Namun pada tanggal 24 Januari 1946, Daan Mogot mendengar pasukan NICA Belanda sudah menduduki Parung. Dan bisa dipastikan mereka akan melakukan gerakan merebut senjata tentara Jepang di depot Lengkong.
Ini sangat berbahaya karena akan mengancam kedudukan Resimen IV Tangerang. Untuk mendahului jangan sampai senjata Jepang jatuh ke tangan sekutu, berangkatlah pasukan TKR dibawah pimpinan Mayor Daan Mogot dengan berkekuatan 70 taruna Militer Akademi Tangerang (MAT) dan delapan tentara Gurkha pada tanggal 25 Januari 1946 lewat tengah hari sekitar pukul 14.00. Ikut pula bersamanya beberapa orang perwira seperti Mayor Wibowo, Letnan Soebianto Djojohadikoesoemo dan Letnan Soetopo.
Dengan mengendarai tiga truk dan satu jip militer hasil rampasan dari Inggris, para prajurit berangkat dan sampai di markas Jepang Lengkong pukul 16.00 WIB. Di depan pintu gerbang, truk diberhentikan dan pasukan TKR turun. Mereka memasuki markas tentara Jepang dengan Mayor Daan Mogot, Mayor Wibowo, dan taruna Alex Sajoeti (fasih bahasa Jepang) berjalan di depan. Pasukan taruna diserahkan kepada Letnan Soebianto dan Letnan Soetopo untuk menunggu di luar.
Kapten Abe, dari pihak Jepang, menerima ketiganya di dalam markas. Mendengar penjelasan maksud kedatangan mereka, Kapten Abe meminta waktu untuk menghubungi atasannya di Jakarta. Ia beralasan bahwa ia belum mendapat perintah atasannya tentang perlucutan senjata. Saat perundingan berjalan, ternyata Lettu Soebianto dan Lettu Soetopo sudah mengerahkan para taruna memasuki sejumlah barak dan melucuti senjata yang ada di sana dengan kerelaan dari anak buah Kapten Abe. 40 orang Jepang telah terkumpulkan di lapangan.

Namun entah mengapa, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan yang tidak diketahui dari mana asalnya. Disusul tembakan dari tiga pos penjagaan bersenjatakan mitraliur yang diarahkan kepada pasukan taruna yang terjebak. Tentara Jepang yang berbaris di lapangan ikut pula memberikan perlawanan dengan merebut kembali sebagian senjata mereka yang belum sempat dimuat ke dalam truk milik TKR.
Terjadilah pertempuran yang tak seimbang, apalagi pengalaman tempur dan persenjataan para Taruna tak sebanding dsengan pihak Jepang. Taruna MAT menjadi sasaran empuk, diterjang oleh senapan mesin, lemparan granat serta perkelahian sangkur seorang lawan seorang.
Ketika mendengar pecahnya pertempuran, Mayor Daan Mogot segera berlari keluar meninggalkan meja perundingan dan berupaya menghentikan pertempuran namun upaya itu tidak berhasil. Mayor Daan Mogot bersama beberapa pasukannya menyingkir meninggalkan asrama tentara Jepang, memasuki hutan karet yang dikenal sebagai hutan Lengkong.

Namun Taruna MAT yang berhasil lolos menyelamatkan diri di antara pohon-pohon karet mengalami kesulitan menggunakan karaben Terni yang dimiliki. Sering peluru yang dimasukkan ke kamar-kamarnya tidak pas karena ukuran berbeda atau sering macet. Pertempuran ini tidak berlangsung lama, karena pasukan itu bertempur di dalam perbentengan Jepang dengan persenjataan dan persediaan peluru yang amat terbatas.
Dalam pertempuran, Mayor Daan Mogot terkena peluru pada paha kanan dan dada. Tapi ketika melihat anak buahnya yang memegang senjata mesin mati tertembak, ia kemudian mengambil senapan mesin tersebut dan menembaki lawan sampai ia sendiri dihujani peluru tentara Jepang dari berbagai penjuru.

Monumen Lengkong
Dari pertempuran di hutan Lengkong, 33 taruna dan 3 perwira gugur serta 10 taruna luka berat. Mayor Wibowo bersama 20 taruna ditawan, hanya 3 taruna, yaitu Soedarno, Menod, Oesman Sjarief berhasil meloloskan diri dan tiba di Markas Komando Resimen TKR Tangerang pada pagi hari.
Pasukan Jepang selanjutnya bertindak penuh kebuasan. Mereka yang telah luka terkena peluru dan masih hidup dihabisi dengan tusukan bayonet. Ada yang tertangkap sesudah keluar dari tempat perlindungan, lalu diserahkan kepada Kempetai Bogor. Beberapa orang yang masih hidup (walau mereka dalam keadaan terluka) dipaksa untuk menggali kubur bagi teman-temannya.
Tanggal 29 Januari 1946 di Tangerang diselenggarakan pemakaman kembali 36 jenasah yang gugur dalam peristiwa Lengkong disusul seorang taruna Soekardi yang luka berat namun akhirnya meninggal di RS Tangerang. Mereka dikuburkan di dekat penjara anak-anak Tangerang. Hadir pula pada upacara tersebut Perdana Menteri RI Sutan Sjahrir, Wakil Menlu RI Haji Agoes Salim yang puteranya bernama Sjewket Salim ikut gugur dalam peristiwa tersebut beserta para anggota keluarga taruna yang gugur. Dan bagi R.Margono Djojohadikusumo, pendiri BNI 1946, ia kehilangan dua putra terbaiknya yaitu Letnan Soebianto Djojohadikoesoemo dan Taruna R.M. Soejono Djojohadikoesoemo (keduanya paman dari Prabowo Subianto).
Untuk mengenang jasa-jasanya, pemerintah Indonesia kemudian mengangkat Daan Mogot sebagai pahlawan nasional. Namanya juga diabadikan menjadi nama Jalan yang menghubungkan Jakarta dengan Tangerang. Jalan Ini memiliki sahabat setia yaitu Kali Mookervaat.
Daan Mogot tutup usia pada tanggal 25 Januari tahun 1946. Hanya sempat merasakan sebulan hidup di usia 17 tahun atau dikenal sebagai saat sweet seventeen saat ini. Mungkin bagi anak muda akan diperingati sebagai masa yang indah, namun bagi Hadjari Singgih, pacar Mayor Daan Mogot, adalah sebuah pengorbanan yang sangat berarti bagi negeri ini. Kado yang terindah darinya adalah dengan memotong rambutnya yang panjang mencapai pinggang dan menanam rambut itu bersama jenasah Daan Mogot.
Kini di antara kemewahan kawasan Serpong, Tangerang Selatan, “terselip” sebuah sejarah bernilai tinggi bagi Republik Indonesia. Sebuah rumah tua, bekas markas serdadu Jepang di Desa Lengkong, menjadi saksi “Pertempuran Lengkong.” Di sebelah kanan rumah itu berdiri sebuah monument yang dibangun sejak tahun 1993. Terukir sejumlah nama taruna dan perwira yang gugur dalam peristiwa heroik yang itu. Namun yang patut disayangkan adanya perbedaan antara museum Lengkong dengan obyek-obyek sejarah lainnya di Tanah Air ini.

Museum dan Monumen Lengkong bukanlah salah satu sarana obyek wisata yang bisa dikunjungi oleh masyarakat luas. Pemanfaatannya hingga saat ini hanya sekedar tempat peringatan peristiwa pertempuran. Sehingga banyak dari masyarakat sekitar yang tidak tahu akan keberadaan bangunan historis tersebut. Apalagi seharusnya di museum terpampang foto-foto perjuangan para taruna militer di Indonesia beserta akademinya, namun sayang sekali foto-foto bersejarah tersebut kini berada di Akademi Militer Tangerang dan akan dipasang kembali tiap tanggal 25 Januari dalam upacara peringatan peristiwa Pertempuran Lengkong.
Kisah kepahlawanan Daan Mogot menjadi tamparan bagi kita, saat usia muda ia telah berbakti untuk negerinya. Seharusnya kita terus kabarkan, agar para pemuda tahu bahwa sejarah negeri ini bermula dari kaum pemuda. Agar para orang pemimpin negeri ini tak memandang remeh pada jeritan kaum muda. Simak dan renungkan, apa yang terukir di pintu gerbang Taman Makam Pahlawan Taruna, Tangerang.

Kami bukan pembina candi
Kami hanya pengangkut batu
Kamilah angkatan yg mesti musnah
Agar menjelma angkatan baru
Di atas kuburan kami telah sempurna

(Sebuah sajak Henriette Rolang Holst ditemukan di saku Lettu Soebianto Djojohadikusumo. Sajak itu tertulis dalam bahasa Belanda dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Rosihan Anwar).

Salim
1508 100 703
Menteri Dalam Negeri BEM FMIPA ITS 2010-2011

Karena Ingin Naik Haji, Orang Ini Bersepeda Dari Afrika Selatan Ke Mekkah

Salah satu dari dua pemuda pengendara sepeda Afrika Selatan yang berkendara jauh-jauh dari Cape Town ke Mekkah telah berbicara tentang kegembiraannya yang pada akhirnya dapat melakukan ibadah Haji tahun ini.

Natihim Cairncross, 28 tahun, dan Imtiyaz Haron, 25 tahun, tiba di kota suci pada 2 November, dapat terlihat kelelahan setelah menemuh kira-kira 11.000 km selama sembilan bulan.

Mereka mengatakan kepada kantor berita Arab News sebelumnya bahwa mereka bersepeda ke Mekkah untuk secara fisik mempersiapkan kerasnya latihan fisik yang berhubungan dengan melaksanakan ibadah haji pertama mereka.

“Bagaimanapun juga, Haji tidaklah sesulit seperti yang kami pikirkan,” Cairncross mengatakan kepada kantor berita Arab News dari penginapannya di Aziziyah pada Selasa waktu setempat. “Alhamdulillah semuanya berjalan dengan sangat baik. Saya pikir penting untuk tidak tertangkap keramaian orang-orang.”

Ia menambahkan bahwa ketika mereka melakukan perjalanan mereka untuk begitu banyak alasan pribadi, mereka juga ingin meningkatkan kesehatan spiritual mereka. “Ini adalah sebuah perjalanan yang sangat erat, dan Anda benar-bear harus berpikiran terbuka dan fleksibel,” ia mengatakan.

Perjalanan bersepeda mereka membawa mereka dari Afrika Selatan melalui Botswanam Zimbabwe, Mozambiue, Malawi, Tanzania, Kenya, Turki, Syiria dan Palestina sebelum pada akhirnya tiba di Kerajaan tersebut.

“Perjalanan tersebut hanyalah sebuah perjalanan keagamaan,” kata Cairncross. “Perjalanan tersebut juga tentang melihat Afrika dan pemandangan di negara-negara lain.”

Ia menambahkan bahwa di Zimbabwe mereka melakukan beberapa pekerjaan relawan, mengajar anak-anak lokal bagaimana menghitung, membaca, dan menulis.

Para pengendara sepeda tersebut tidak menghadapi masalah yang serius dalam perjalanan mereka, dan mereka sering dengan sangat baik dijaga oleh para penduduk lokal di kota-kota yang mereka telah lalui. Keduanya mengayuh 80 sampai 100 km sehari dan akan beristirahat ketika malam sampai subuh.

“Ada banyak makanan di Afrika. Kami berusaha untuk mendapatkan hubungan yang baik di kota-kota besar. Mereka menawarkan kami makanan, air, dan akomodasi,” Cairncross menambahkan.

Walaupun bahasa adalah sebuah penghalang, mereka memilih bahasa Arab ketika mereka melakukan perjalanan melalui Syiria dan Yordania. Hal ini memberikan mereka manfaat yang baik ketika mereka mencapai perbatasan Arab Saudi, di mana mereka disapa dan disambut oleh para penjaga perbatasan.

Untuk para pengendara sepeda tersebut, yang telah melihat begitu banyak tempat-tempat terkenal di dalam perjalanan sulit mereka, pemandangan terbaik yang mereka hadapi adalah ketika mereka memasuki Masjid Suci. “Melihat Ka’bah adalah hal yang luar biasa,” kata Cairncross. “Perasaan itu yang Anda dapatkan, perasaan tersebut seperti sebuah ceri di atas sebuah kue. Kehidupan liar, alam di seluruh Afrika, tidak ada yang bisa dibandingkan dengan perasaan tersebut.”

Ia menambahkan bahwa suatu ketika mereka mencapai Mekkah, berhubungan dengan kelompok tur Afrika Selatan Khidmatul Awaam, para pengendara sepeda tersebut memutuskan untuk memisahkan perjalanan mereka untuk sementara. “Saya dan Imtiyaz tidak pernah menghabiskan waktu bersama ketika kami pergi ke Masjid Agung atau ketika kami melakukan Haji kami. Kami pikir hal tersebut penting untuk berada sendirian dan dikelilingi oleh orang-orang asing,” ia mengatakan.

Cairncross juga meminta organisasi jamaah haji, manambahkan bahwa begitu banyak uang yang harus diberikan kepada otoritas Arab Saudi. Ia mengatakan dari apa yang telah ia lihat, Kerajaan telah secara konstan meningkatkan manajemen hajinya setiap tahun. “Kami masih berharap untuk bertemu dengan keluarga Kerajaan,” ia menambahkan dengan tertawa.

Ketika ia dengan sopan menolak untuk mengatakan apa yang ia panjatkan dalam doanya ketika di Arafah, Cairncross benar-benar menambahkan bahwa penting untuk dipersiapkan sebaik mungkin ketika melakukan ibadah haji tersebut.

Ia juga menambahkan bahwa ia dan Haron berencana untuk menjual sepeda mereka dalam sebuah tawaran untuk membiayai sebuah tiket pesawat kembali ke Cape Town. Jika hal tersebut gagal, ia menambahkan, mereka berharap sebuah sponsor akan masuk untuk membantu mereka kembali ke kampung halaman mereka.

Keduanya, Cairncross dan Haron adalah siswa hukum Islam dan telah mempelajari ajaran-ajaran dan hukum Syariah. “Saya bergabung dengan sebuah universitas dan menyelesaikan sebuah mata kuliah dalam perencanaan kota dan saya bekerja di dalam bidang konstruksi,” Cairncross mengatakan.

Keduanya adalah lajang dan mencintai olah raga. Sementara Cairncross tertarik dengan selancar angin di sepanjang pantai dan lautan, Haron, seorang lulusan jurusan ekonomi, unggul dalam kickboxing dan panjat gunung.

Salim
1508 100 703
Menteri Dalam Negeri BEM FMIPA ITS

Sabtu, 26 Februari 2011

Pewarnaan Mikroorganisme

Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pewarna metilen blue, crytal violet, nigrosin atau tinta cina, pewarna Gram, ose, bunsen atau lampu spiritus, dan kaca objek.

Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kultur bakteri umur 24 jam.

Cara kerja
Pewarnaan lansung
Air diteteskan pada bagian tengah kaca objek yang bersih dan tidak berlemak. Selanjutnya dengan menggunakan jarum ose yang telah dipijarkan, diambil sedikit bakteri pada biakan bakteri, dicampurkan sedikit dan digeser- geserkan pada air di kaca objek dengan diameter kurang lebih 1 cm sampai rata dan dibiarkan kering di udara atau digoyang – goyangkan diatas api spirtus dengan jarak 30 cm sampai kering. Kemudian diteteskan salah satu zat pewarna ( metilen blue atau crystal violet ) sebanyak 5 tetes dalam sediaan. Sel akan diwarnai metilen blue dalam 30 – 60 detik, sedangkan crytal violet dalam 10 detik. Lalu dicuci kelebihan warna dengan air mengalir. Dikeringkan sediaan dengan meletakkannya diatas kertas saring. Selanjutnya diamati dibawah mikroskop perbesaran 1000X dengan menggunakan minyak immersi. Dicatat dan gambar mikroorganisme yang diamati.

Pewarnaan tak langsung
Diteteskan satu tetes larutan nigrosin di tepi kaca objek yang bersih dari kotoran lemak. Kemudian dicampurkan kultur bakteri dengan menggunakan ose pada larutan tersebut. Diratakan cairan dengan cara diletakkan ujung sebuah kaca objek lain yang bersih ditepi luar dari tetesan diatas kaca objek pada nomor satu diatas. Ditarik kaca objek bagian atas ke arah ujung dari bagian kaca objek yang dibawah sehingga ujung kaca objek bagian atas bergeser sepanjang permukaan kaca objek yang di bawah sehingga cairan menyebar ke seluruh permukaan kaca objek di bagian bawah. Ditunggu kering dan diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000X dengan menggunakan minyak immersi yang selanjutnya digambarkan bentuk dari sel bakteri yang terlihat.

Pewarnaan Gram

Dibersihkan kaca objek dengan alkohol kemudian dikeringkan. Diteteskan 1 tetes air pada kaca objek yang telah dibersihkan. Dipindahkan sedikit biakan bakteri berumur 24 jam dengan menggunakan jarum ose steril pada tetesan air tersebut dan diratakan. Dikeringkan larutan bakteri tersebut di udara, jika terlalu lama, dikeringkan dengan cara dilewatkan bebrapa kali di atas nyala api ( kurang lebih 20 cm ). Setelah kering, dilewatkan geals objek tersebut dengan cepat 2- 3 kali di tengah nyala api supaya lapisan lapisan bakteri terfiksasi dengan baik. Diteteskan kristal violet hingga menutupi hasil fiksasi bakteri. Dibiarkan selama 1 menit, kemudian dibilas dengan air kran. Dicuci lapisan bakteri dengan alkohol selama 10 – 20 detik, kemudian dibilas dengan air kran. Lalu dibubuhi dengan fuchsin basa atau safranin selama 45 detik, selanjutnya dibilas dengan air. Dikeringkan di udara atau digunakan kertas tissue secara hati – hati. Dibubuhi kertas minyak immersi dan diamati bentuk serta warna bakteri pada perbesaran 1000X. Digambarkan bentuk bakteri yang terlihat pada mikroskop. Setelah pengamatan selesai, dibersihkan lensa mikroskop dengan mengunakan xylol. 

Pembahasan

Pewarnaan Langsung
Langkah awalnya, disemprot kedua telapak tangan dengan alkohol, tujuaannya supaya tangan dan kaca objek yang akan dipergunakan menjadi steril baik dari bakteri maupun mikroorganisme lain yang menempel. Selanjutnya diteteskan air pada bagian tengah kaca objek yang bersih dan tidak berlemak, tujuan penetesan air ini, untuk memisahkan bakteri pada koloninya / agar bakterinya dapat berpencar sehingga memudahkan dalam pengamatan karena tidak bergerombol.
Selanjutnya dengan menggunakan jarum ose yang telah dipijarkan, diambil sejumlah bakteri pada biakan bakteri. Tujuan pemijaran jarum ose adalah agar tidak terkontaminasi dengan mikroorganisme lain serta untuk memusnahkan kehidupan mikroorganisme yang tersisa pada jarum ose. Lalu dicampurkan sedikit dan geser- geserkan pada air di kaca objek dan dibiarkan kering diudara atau digoyang- goyang di atas api Bunsen dengan jarak 30 cm sampai kering agar lebih cepat proses pengeringan. Tujuan dikeringkan / difikasasi agar bakteri yang menempel pada kaca objek, pada saat sediaan dicuci, maka bakteri akan masih tetap menempel pada kaca objek.
Berikutnya setelah kering, kaca objek ditetesi dengan reagen, pada percobaan ini reagen yang digunakan adalah crystal violet. Ditunggu selama 10 detik. Selama waktu 10 detik itu, zat warna akan dapat diserap oleh bakteri. Kemudian dicuci kelebihan warna dengan air mengalir. Yang perlu diperhatikan saat membilas yaitu posisi kaca objek dimiringkan 45 º dan air dialirkan pada bagian ujung ( atas ) kca objek. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tekanan air pada bakteri yang telah diwarnai, sehingga zat warna yang larut dalam bilasan air tersebut hanyalah zat warna yang berlebih yang selanjutnya dikeringkan sediaan pada bagian pinggir kaca objek dengan menggunakan kertas saring atau tissue. Langkah berikutnya diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 1000 x dengan mengunakan minyak immersi. Penggunaan minyak immerse bertujuan agar sediaan tampak jelas saat diamati pada mikroskop, karena sifat dari minyak immerse ini adalah untuk memperbesar indeks bias lensa. Setelah itu dicatat dan digambar. Berikut adalah perbandingan gambar berdasarkan literatur dengan  gambar pengamatan.

Pewarnaan Gram
Langkah pertama kaca objek dibersihkan dengan alkohol lalu dikeringkan. Tujuan digunakan alkohol ini adalah untuk mensterilkan kaca objek, karena karena alkohol mempunyai sifat mudah menguap sehingga kaca objek yang telah disterilkam dengan alkohol akan mudah kering. Kemudian teteskan air pada kaca objek yang telah dibersihkan. tujuan penetesan air adalah memisahkan bakteri pada koloninya sehingga tidak bergerombol. Lalu dipindahkan sedikit biakan bakteri yang berumur 24 jam dengan menggunakan jarum ose steril pada tetesan air dan diratakan. Jarum ose sebelum digunakan harus dipijarkan terlebih dahulu, yang bertujuan agar tangan dan kaca objek yang akan digunakan menjadi steril dari bakteri atau mikroorganisme lain yang menempel pada jarum ose. Diratakan, hal ini karena antara air dan bakteri harus benar- benar tercampur. Jika tidak diratakan maka bakteri akan tertimbun – timbun ( bergerombol ) sehingga dalam pengamatan tidak akan jelas.


Kemudian dikeringkan larutan bakteri tersebut di udara atau di atas api Bunsen dengan jarak kurang lebih 30 cm, dan setelah kering dilewatkan pada api kurang lebih 2-3 kali, dimana tujuannya untuk mempercepat proses fiksasi. Ketika kering, bakteri dapat menempel pada kaca objek. Lalu diteteskan kristal violet hingga menutupi hasil fiksasi bakteri, dibiarkan selama 1 menit kemudian bilas dengan air kran. Digunakan kristal violet, karena merupakan pewarna primer pada mikroorganisme.

Selanjutnya lapisan bakteri ditetesi dengan  iodine ( lugol ) dan dibiarkan selama 1 menit, kemudian dibilas dengan air. Iodin dalam pewarnaan ini berfungsi sebagai penguat warna sehingga warna bakteri akan nampak jelas.dicuci lapisan bakteri dengan alkohol pada gelas kimi 50 ml, kemudian dibilas dengan air kran. Penggunaan alkohol karena akan menghilangkan kompleks kristal – iodin. Lalu bubuhi dengan fuchsin basa atau safranin selama 45 detik, yang selanjutnya dibilas dengan air. Fuchsin akan menyebabkan bakteri berwarna merah karena kompleks XV – 1 telah hilang dan safranin akan mewarnai dinding sel. Keringkan di udara atau lap bagian pinggir kaca objek dengan menggunakan tissue secara hati- hati.
Dibubuhi dengan minyak immerse dan diamati bentuk dan warna bakteri pada perbesaran 1000 x. Fungsi pemberian minyak immerse ini adalah untuk memperbesar indeks bias. Catat dan gambar bentuk bakteri ynag terlihat pada mikroskop. 

Susunan Fungsionaris BEM FMIPA ITS 2010-2011





Presiden                     : Gigih Wahyu Akbar             1108 100 033
Wakil Presiden          : Beni Aprilianto                    1208 100 071
Menteri Sekr. Kab.     : Nindita Sekar Dini               1308 100 088
Staf Kestari       : Annisa Dwi S.                       1209 100 063
Menteri Keuangan    : Qudsiyyatul Lailiyah           1108 100 010

Kementerian Dalam Negeri (DAGRI)
Mentri                         : Salim                                     1508 100 703
Sekretaris Dept.         : Ummu Khoirunnisa             1408 100 058
Dirjen Internal           : Kharisma Permatasari        1108 100 021
Dirjen Kelembagaan : Winda Agung P.                   1308 100 100
Anggota                      : Istiqomah                             1109 100 031
                                      Devima C.M.R.                      1309 100 097
                                      Eko Budi Srilaksono           1309 100 085
                                      Nia Nurma Faiza                 1308 030 051
                                      Hani Khaulasari                   1309 030 054
                                      Woro Morphi H.                  1309 030 010
                                      Nuriyatin                              1209 100 701
                                      Dwi Ariyani Khalimah         1209 100 044
                                      Falah Egy Sujana                 1209 100 050
                                      Latifatul Machbubah           1209 100 027

Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM)
Menteri                       : Ibrtahim Windyandono      1307 100 001
Sekretaris Dept.         : Irfianah Zahroyani              1407 100 012
Dirjen Pelatihan        : Aris Krisdiawan                   1408 100 076
Dirjen Kaderisasi      : M. Masrur                            1108 100 012
Sekr. Dirjen                : Novianti Ika Sari                  1307 030 024
Anggota                      : Mitha Fitrianto                    1409 100 010
                                      Farahdina Balqis                 1309 100 033
                                      Cetik Rahayu                        1409 100 064
                                      Dita Amelia                          1309 100 009
                                      Dwi Joko F. R.                      1309 100 100
                                      R. Arif Firdaus L.                 1209 100 068
                                      Raden Candra D.                 1309 100 101
                                      Zunif Ermayanti                  1209 100 097
                                      Summa Tahta Lia                1209 100 022
                                      Achmad Choiruddin            1309 100 067
                                      Wawan Hafid S.                   1209 100 009

Kementerian Sains dan Teknologi (SAINTEK)
Menteri                       : Ni Luh Putu S. P.P.               1308 100 055
Sekretaris Dept.         : Ulfa Meida Nurmaya           1308 100 019
Dirjen Keilmiahan     : Andri Hermawan                1208 100 063
Dirjen Kemitraan      : Rotua Oktarini                     1408 100 043
Anggota                      : Mochamad Zainur P.           1309 030 017
                                      Tri Chusniatul Maromy      1309 100 018
                                      Septia Fendiasari                1309 100 043
                                      Achmad Arifianto                1509 100 062
                                      Indra Setyawan                   1209 100 083
                                      Harmuda Pangdiangan       1209 100 089
                                      Rizky Kartika Putri              1209 100 001
                                      Zainal Wahyu Prasetyo      1409 100 065
                                      Aqidah Hakiki                      1409 100 037
                                      Imam Setiawan                    1109 100 020
                                      Maisaroh                              1109 100 041
                                      Yanu Andi Fredian              1209 100 043

Kementerian Kesejahteraan Mahasiswa (KESMA)
Menteri                       : Hamidatul K.                        1408 100 038
Sekretaris Dept.         : Fourina Ayu N                     1308 100 039
Dirjen PelAdv.      : Findah Rahmawati              1108 100 040
Dirjen Minat&Bakat  : Andrian Arif N                     1308 030 028
Anggota                      : Ratna Ayu M.                       1309 030 005
                                      Bagus Nofal F                      1309 100 001
                                      Yus Ika Murni A                   1409 100 044
                                      Nur Fadilah                          1409 100 094
                                      Tri Purmantono                  1309 030 043
                                      Mega Pradipta                     1309 100 038
                                      Kadek Ardia Novi D.           1309 100 065
                                      Corina Malta Olivia              1209 100 014
                                      Sri Hidayati                          1309 030 014
                                      Donny Mitra Virgiawan      1209 100 035
                                      Edwin Pondi S.                     1108 100 061
                                      Febti Eka P                           1308 030 010

Departemen Hub. Luar dan Peng. Masyarakat (HLPM)
Menteri                       : Indrawan Tauchid              1507 100 004
Sekretaris Dept.         : Efi Indra Yani                       1507 100 064
Dirjen Hub. Luar       : Shoffa F. Nisa                       1308 100 062
Anggota                      : Oni Saputro                          1409 100 077
                                      Tahira Eta Adisty                1308 100 108
                                      Renny Fauzia Andyana       1409 100 025
                                      Ahmad Mas Udi                   1409 100 013
                                      Ira Mufida                            1409 100 080
                                      Ni Putu Wansri Septia        1309 100 015
                                      Aisyah Maulida Hanum      1509 100 049
                                      Dedy Yudianto                     1409 100 049
                                      Qoirul Nur Hidayati             1209 100 084
                                      Alkindi                                  1309 030 037
                                      Tri Juliana P.                         1209 100 021

Divisi Enterpreneur (DIVEN)
Kepala Divisi              : Pranita Dian Utari               1308 100 057           
Sekretaris Divisi        : Laili Novita                           1308 100 007
Bendahara Divisi       : Nyimas Yusna A.                  1308 100 001
Anggota                      : Mashuri                                1109 100 004
                                      Dewi Arfianty A.                  1309 100 006
                                      Laely Rif'atin                        1309 030 051
                                      Yaumi M.                              1309 030 059
                                      Nayla Ma'rufah                    1309 100 073
                                      Isti Aprilia                            1309 030 029
                                      Fanny Ayu Octaviani           1309 030 044
                                      Diana Alfi Sulkhiyah            1209 100 058
                                      Rizal Koen Asharo              1509 100 069
                                      Ardhiani Al Syauqi              1509 100 702
                                      Amalia Mutia A                    1209 100 005
  Dwi Iwan K                          1308 030 062